Memulai usaha kerudung modal kecil tanpa jahit sendiri? Emang bisa ya? It’s too good to be true. Tapi ternyata hal ini beneran bisa kamu lakukan loh sobat!
Meningkatnya kesadaran dan religiusitas dari para muslimah, terutama di Indonesia, memiliki dampak ekonomi yang tidak sedikit. Salah satunya terdapat pada industri fashion. Sadarkah kamu bahwa banyak sekali brand lokal yang bermunculan namun memiliki kualitas produk yang sejenis? Walaupun sejenis, namun harganya sangat variatif, mulai dari murah sekali hingga mahal sekali.
Kamu tertarik untuk memulai usaha kerudung dan menjadi brand besar layaknya mereka yang sudah ada? Yuk coba pelajari caranya dengan menyimak artikel berikut ini!
Pertimbangan Memulai Usaha Kerudung Modal Kecil
1. Pangsa Pasar Sangat Besar
Berdasarkan Data Indonesia ID, pada tahun 2021 Indonesia memiliki 273.3 juta penduduk, dengan populasi muslim yang mencapai 86.9% atau setara +/- 237.5 juta penduduk. Dari 237 juta penduduk tersebut, 49.5% merupakan laki-laki. Alhasil, bisa kita gambarkan bahwa total market dari usaha kerudung di Indonesia bisa mencapai 117.5 juta orang.
Dengan besarnya pangsa pasar yang ada, maka tidak heran banyak pengusaha yang berbondong-bondong berusaha menyediakan produk kebutuhan muslim. Dalam kasus ini, banyak dari pengusaha tersebut menyasar segmen wanita muslim. Alhasil, tersedialah banyak prosuk muslimah seperti hijab/ kerudung, gamis, manset, ciput, skin care, dan berbagai jenis produk lainnya.
Kerudung atau hijab merupakan salah satu segmen yang sangat digemari oleh para pengusaha. Hal ini tentunya karena berbagai kemudahan yang ada jika mereka masuk ke dalam sektor usaha ini. Salah satu kemudahan tersebut adalah vendor pemasok kerudung polosan yang berlimpah.
2. Vendor Pemasok Kerudung Berlimpah
Eits kata siapa untuk menjadi pengusaha kerudung sobat harus menjahit sendiri? Hey zaman ini sudah canggih bung! Terdapat berbagai macam cara yang biasa orang gunakan untuk memulai usaha kerudung, seperti halnya dengan mengandalkan vendor pemasok kerudung polosan.
Vendor pemasok kerudung polosan merupakan perusahaan yang menyediakan kerudung tanpa brand. Pangsa pasar utama mereka adalah para pengusaha yang ingin membangun brand kerudungnya sendiri. Hal ini sudah lumrah terjadi loh sobat dan banyak sekali vendor pemasok kerudung yang dapat sobat pilih.
Dengan memanfaatkan barang yang sudah jadi, kamu bisa fokus melakukan aktivitas lain yang dapat menunjang pertumbuhan usahamu. Sebagai contoh, sobat bisa membuat konten untuk sosial media. Tidak dapat kita pungkiri bahwa di zaman yang semakin modern ini internet dapat sangat mempengaruhi kesuksesan dari usaha yang kita jalankan. Tentunya aktvitas pembuatan konten ini membutuhkan waktu dan usaha yang tidak sedikit. Oleh karenanya, cobalah untuk fokus membuat konten pemasaran yang unik dan berbeda sesuai dengan tema yang ingin kamu bawa.
Kemudahan selanjutnya yang banyak sekali membuat orang tergiur untuk masuk ke dalam sektor usaha kerudung adalah harga dari bahan dasar yang sangat terjangkau.
3. Harga Bahan Dasar Terjangkau
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat berbagai jenis vendor kerudung polosan. Vendor tersebut pun menyediakan berbagai jenis dan motif dari kerudung. Karena berperan sebagai pemasok, harga yang mereka tawarkan pun haruslah kompetitif dan murah. Alhasil, terbentulah pasar kerudung polosan dengan harga yang sangat terjangkau.
Seberapa murah sobat tanya? Dengan mengacu pada toko online marketplace, harga dari bahan dasar kerudung polosan bisa sobat dapatkan dengan kiasaran biaya Rp10.000 saja. Sangat terjangkau bukan?
Cara Memulai Usaha Kerudung
Lantas bagaimana sih cara bagi pemula seperti kita untuk memulai berwirausaha hijab ini? Terdapat beberapa langkah yang bisa sobat terapkan:
1. Menentukan Target Pasar & Jenis Kerudung
Sebelum memulai usaha, selalu pastikan untuk memahami terlebih dahulu siapa dan karakter dari konsumen kita. Hal ini guna meminimalisir resiko stock serta memaksimalkan peluang kita berhasil.
Sebagai contoh, sobat yang muslimah pasti mengetahui bukan jenis jilbab frenchimar, jilbab bergo, jilbab pashmina, jilbab instan, jilbab segitiga? Ya, itu merupakan beberapa jenis dari kerudung yang bisa sobat pilih. Pada masa awal memulai usaha, alangkah baiknya jika kita melakukan riset terlebih dahulu terkait trend hijab saat ini dan memfokuskan pada satu hingga dua jenis hijab.
Mengapa demikian? Bukankah lebih baik jika bisa mendapatkan semua pangsa pasar yang tersedia? Nah sobat, disinilah letak kesalahan pertama kita sebagai pengusaha. Tiap jenis kerudung memiliki fungsi dan kondisi pemakaian yang berbeda. Alhasil, metode marketing yang sobat perlu lakukan juga berbeda untuk setiap hijab. Jika sobat memiliki dana yang terbatas, maka sobat tidak akan bisa mendapatkan hasil yang maksimal.
Berbeda halnya jika sobat memilih untuk fokus di satu jenis hijab. Sobat bisa memaksimalkan pengeluaran untuk membangun satu ciri khas yang membuat konsumen terngiang dan akan selalu mengasosiasikan brand sobat dengan satu jenis hijab tersebut. Terlebih lagi jika teknik marketing yang sobat gunakan terbilang unik dan berbeda dengan biasanya.
Sebagai contoh, jika sobat ingin menyasar wanita muslimah yang gemar berolahraga, maka akan lebih tepat bagi sobat untuk menyediakan jilbab jenis frenchimar atau jilbab bergo. Kemudian, buat konten marketing yang unik dan sesuai dengan tema, semisal OOTD ketika ingin berolahraga, berkolaborasi dengan influencer yang senang hidup sehat dan giat berolahraga, dst.
2. Memilih Vendor Pemasok
Setelah sobat menentukan target pasar dan jenis hijab yang ingin sobat sediakan kepada konsumen, maka tahapan selanjutnya adalah memilih vendor pemasok. Tahapan pemilihan vendor ini akan memakan waktu yang tidak sebentar sobat, karena sobat perlu teliti dan mendalami secara detail background vendor.
Namun hal ini memang wajar dan memang harus dilakukan. Jangan sampai kita tergesah-gesah untuk membuka PO dan kemudian keawalahan sendiri tidak bisa menyediakan apa yang telah dijanjikan. Tentunya hal ini juga kita lakukan guna meminimalisir resiko vendor kabur dengan uang yang telah kita setorkan maupun resiko-resiko lainnya.
Cara yang bisa sobat lakukan untuk memilih vendor pemasok adalah dengan melihat di toko online hijau dan orange. Selain itu, sobat juga bisa menghubungi perusahaan secara langsung seperti halnya Nadiraa Hijab atau perusahaan lainnya yang ada di mesin pencari Google.
3. Menentukan Sistem & Skema Penjualan
Langkah ketiga yang perlu sobat lakukan adalah menentukan sistem penjualan. Tentukan bagaimana sobat ingin fokus menyediakan barang, apakah dengan toko fisik, ataukah cukup dengan toko online? Jika sobat memiliki permodalan yang cukup kuat, maka dengan adanya toko fisik dapat mendukung akselerasi pertumbuhan dari usaha. Hal ini tidak lepas karena konsumen bisa mencoba terlebih dahulu jenis jilbab yang sekiranya cocok dengan kebutuhan mereka.
Namun jika sobat memiliki modal yang terbatas, maka jangan berkecil hati. Sobat bisa membuka toko online terlebih dahulu dan melihat seberapa besar respon dari pasar. Jika memang konsumen menyukai produk sobat, maka tentunya akan banyak PO yang sobat dapatkan. Jumlah dari PO inilah yang kemudian dapat sobat jadikan justifikasi dan landasan keyakinan dalam membuat keputusan usaha.
Metode kedua ini merupakan metode yang seringkali startup gunakan dalam mengembangkan usaha. Tahapan ini dikenal dengan sebutan MVP (Mininum Viable Product). Fokus dari tahapan ini adalah memvalidasi apakah produk kita dapat pasar terima dan sukai serta mendapatkan feedback sebanyak-banyaknya guna keperluan evaluasi dan improvisasi.
4. Menyiapkan Modal Awal Usaha
Nah kalau udah bicara biaya biasanya banyak dari kita yang sudah deg-degan nih. Tapi tenang aja sobat, ternyata biaya yang kita butuhkan untuk membuat usaha kerudung tidak sebesar itu kok. Berikut beberapa gambarannya:
- Hijab polos, Rp10.000
- Label/merek, Rp100 (kain) – Rp400 (akrilik)
- Hangtag, Rp100
- Plastik bening bungkus hijab, Rp300
- Plastik tentengan bersablon, Rp500 – Rp900
- Plastik bungkus paket, Rp400
Dari sini sobat sudah bisa lihat bukan bahwa modal dasar dari hijab kerudung polos sangatlah murah, berkisar antara Rp11.400 hingga Rp12.100 saja kok. Tentunya ini diluar biaya menjahit label maupun biaya overhead lainnya seperti ongkir, perkakas, dst. Tapi tetap saja biaya dasar ini dapat kita katakan sangatlah terjangkau, terlebih lagi jika hijab tersebut kita jual dengan harga Rp25.000 – Rp35.000, wah untungnya bisa lebih dari 100%!
5. Mengoptimasi Saluran Pemasaran
Langkah selanjutnya yang harus sobat lakukan adalah mengoptimasi kanal pemasaran. Baik sistem penjualan secara offline maupun online membutuhkan media yang dapat meningkatkan eksposure usahanya. Hal ini bisa kita capai dengan memiliki saluran pemasaran tersendiri seperti halnya sosial media Instagram, Facebook, Youtube atau bahkan website.
Saluran pemasaran ini seringkali konsumen jadikan sebagai screening pertama dalam pemilihan produk. Social media juga menjadi alat untuk meningkatkan kepercayaan serta kredibilitas dari perusahaan. Oleh karenanya, sobat harus serius dan fokus ya membangun sosial medianya!
Udah siap dan tertarik untuk jadi membuat usaha brand hijab sendiri? Semangat sobat! Jangan lupa untuk buat kemasan produk kerudung kamu di GemaPack aja yaa. Sobat bisa berkonsultasi pada packaging expert GemaPack melalui tombol ini!
GemaPack sendiri merupakan sebuah pabrik packaging di Bekasi yang telah melayani ratusan customer dengan berbagai kebutuhan. Kami menyediakan Box kardus corrugated dengan nama Master Box RSC yang cocok untuk kebutuhan storage / menyimpan barang, shipment / pengiriman barang, keperluan gudang dan yang lainnya. Jika butuh kemasan primer produk, kami juga menyediakan box jenis Diecut yang bisa kamu custom.
Jika ingin melihat artikel lainnya, silahkan klik berikut ini